BIOGEOGRAFI


Alfred Russel Wallace O.M, F.R.S (8 Januari 1823 – 7 November 1913) dikenal sebagai seorang naturalis, penjelajah, pengembara, ahli antropologi dan ahli biologi dari Britania
Raya (Inggris). Ia terkenal sebagai orang yang mengusulkan sebuah teori tentang seleksi alam. Dari penjelajahannya di Nusantara (1854 – 1862), Wallace menulis buku berjudu “The Malay Archipelago”. Dalam penjelajahannya itu, Wallace juga menemukan sebuah garis imajiner – dikenal kemudian sebagai “garis Wallace” – yang membagi flora dan fauna di Indonesia secara geografi menjadi dua bagian besar. Wallace adalah “Bapak Biogeografi Indonesia”. Sumber : Museum Geologi.
Alfred Russel Wallace O.M, F.R.S (8 Januari 1823 – 7 November 1913) dikenal sebagai seorang naturalis, penjelajah, pengembara, ahli antropologi dan ahli biologi dari Britania Raya (Inggris). Ia terkenal sebagai orang yang mengusulkan sebuah teori tentang seleksi alam. Dari penjelajahannya di Nusantara (1854 – 1862), Wallace menulis buku berjudu “The Malay Archipelago”. Dalam penjelajahannya itu, Wallace juga menemukan sebuah garis imajiner – dikenal kemudian sebagai “garis Wallace” - yang membagi flora dan fauna di Indonesia secara geografi menjadi dua bagian besar. Wallace adalah “Bapak Biogeografi Indonesia”. Sumber : Museum Geologi.
Alfred Russel Wallace (1823 – 1913), naturalis Inggris menjelajahi Kepulauan Indonesia – umumnya dengan berjalan kaki dan berperahu – selama 8 tahun (1854 – 1862) berturut-turut dari Semenanjung Malaka dan Singapura (1854); Kalimantan utara (1855-1856); Bali, Lombok dan Sulawesi (1856 ); Kepulauan Kei dan Kepulauan Aru, Sulawesi, Banda (1857); Ternate, Ambon, Papua dan Bacan (1858); Seram, Timor, Ternate dan Jailolo (Halmahera) (1859); Seram, Gorong, Ternate, Matabela, Waigeo (1860); Makassar, Timor, Seram, Banda, Buru, Jawa, Sumatra (1861); Singapura sebelum kembali ke London (1862).
Garis Wallace hingga Garis Weber
Teori evolusi yang diusulkan Weber sudah seringkali diperbincangkan bahkan sampai kepada kronologi cerita dibalik temuan teori itu. Teori evolusi berdasarkan seleksi alam memberi pesan: individu yang sehat, kuat dan cerdik dalam beradaptasi dengan alamlah yang sukses mempertahankan hidup ( the fittest would survive). Ketika ia menetap di Ternate (1858), gagasan kunci Wallace mengenai teori evolusi ini ditulisnya dan diposkan kepada Charles Darwin (1809 – 1882) berupa esai yang kemudian dikenal dengan “Surat dari Ternate.” 
Untitled-83
Kepulauan Indonesia dan Garis Wallace yang membagi flora dan fauna Indonesia menjadi dua kelompok, yaitu kelompok di kanan/ sebelah timur yang memiliki hubungan dengan Asutralia dan kelompok di kiri atau sebelah barat Garis Wallace yang memiliki hubungan dengan Asia. Weber dan Lydekker kemudian membagi lagi terutama flora dan fauna di wilayah antara Sulawesi dan Papua masing-masing dengan Garis Weber dan Garis Lydekker. Sumber: Museum Geologi.
Bukti Lain Sundaland
Para ahli biogeografi masa kini memikirkan tentang kawasan diantara Garis Wallace dan Garis Weber atau Garis Lydekker sebagai zona peralihan yang meliputi Sulawesi, Nusa tenggara dan Maluku. Pada masanya, di kawasan peralihan itu Wallace menemukan burung maleo, anoa, babirusa di Pulau Sulawesi dan komodo dragon di Pulau Komodo. Kawasan transisi ini dikenal juga sebagai Wallacea. Dibandingkan dengan bentangan wilayahnya yang seluas 347.000 km2, Wallacea menjadi rumah bagi spesies endemik paling tinggi di dunia. Sebanyak 1.500 dari 10.000 jenis tumbuhan dan 525 dari 1142 jenis binatang di kawasan Wallacea adalah spesies endemik – yaitu jenis mahluk hidup yang berkembang hanya di suatu kawasan sempit tertentu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GEOMORFOLOGI

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI BIDANG GEOFISIK